Kamis, 19 Mei 2016

KESEHATAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

Assalamu'alaikum wr.wb
Hallo guys, salam sejahtera untuk kita semua. Apa kabar kalian? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Kali ini saya akan menyampaikan sedikit informasi tentang K3 dalam perusahaan. Apa yang dimaksud dengan K3 dalam perusahaan? K3 adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang berkerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.

KESEHATAN
Menurut wikipedia, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan pengertian kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa kesehatan adalah suatu kesehatan fisik, mental dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.

KEAMANAN
Keamanan adalah keadaan bebas dari cidera fisik dan psikologis atau bisa juga keadaan aman dan tentram (Potter & Perry, 2006). Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik.

KESELAMATAN KERJA
Pengertian keselamatan kerja sendiri yaitu tingkat kebebasan terhadap resiko atau bahaya pada lingkungan kerja (Gloss 1984)

CONTOH KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
Dibawah ini merupakan contoh alat-alat keamanan dan keselamatan kerja
-Safety Shoes
-Masker
-Penutup Telinga
-Kaca Mata Pengaman
-Jas Hujan
-Safety Helmet
-Sarung Tangan
-Tali Pengaman




HAL-HAL YANG DAPAT MENGANCAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kecelakaan kerja : Peristiwa yang terjadi di tempat kerja yang menyebabkan cedera langsung.
2. Adanya penyakit menular : Seperti penyakit HIV dan Hepatitis B, kedua penyakit ini harus mendapatkan perhatian khusus karena penyakit tersebut sangat berbahaya.
3. Suara Gaduh : Suara bising yang dapat mempengaruhi karyawan, baik kesehatan maupun kinerja karyawan.
4. Gangguan muskuloskeletal (MSDS) : Cedera yang terjadi karena gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
5. Berbahaya zat paparan : Biasanya terjadi pada karyawan di pabrik kimia, pembasmi hama dan buruh tani  yang menggunakan insektisida dan kemungkinan dapat terkena zat kimia tersebut.

JADWAL KERJA
Kebanyakan orang yang bekerja jadwal standar sekitar 8 jam per hari selama hari kerja.
Jenis-jenis jadwal kerja :
-Shift malam
-Kerja malam
-Shift kerja yang panjang
-Flextime

CONTOH KASUS KECELAKAAN KERJA
Dua karyawan tewas dalam tragedi jatuhnya lift di Tower B Gedung Nestle, Pekantoran Hijau Arkadia, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Kecelakaan ini terjadi pada hari Kamis, 10 Desember 2015 pukul 09.40 WIB. Kecelakaan ini dikarenakan tali utama lift berkarat, namun belum dapat dipastikan tali utama tersebut apakah jatuh atau terlepas. Korban diketahui meninggal yaitu 2 orang karyawan PT Nestle Indonesia dan 1 orang luka-luka dari PT ISS.

Berdasarkan berita diatas dapat disimpulkan bahwa keamanan dan keselamatan kerja sangat penting dalam perusahaan. Keamanan yang dimaksud adalah bagaimana karyawan merasa aman ketika sedang melakukan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kinerja. Keselamatan kerja juga sangat penting dalam perusahaan, sama halnya seperti keamanan. Oleh karena itu suatu perusahaan harus meningkatkan tingkat keamanan dan keselamatan kerja.























Sumber :
-Catatan Kuliah
-https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja
-http://azizherwitselalu.blogspot.co.id/2013/05/psikologi-keselamatan-kerja.html
-http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/
-http://news.liputan6.com/read/2386645/kronologi-jatuhnya-lift-maut-perkantoran-arkadia

Kamis, 12 Mei 2016

PSIKOLOGI KEREKAYASAAN DAN KONDISI KERJA

Assalamu'alaikum wr.wb
Hai apa kabar semua? Saya harap kalian semua dalam kondisi yang baik dan selalu di lindungi oleh Allah SWT. Aamiin.
Sahabat, disini saya akan memberikan sedikit informasi tentang psikologi kerekayasaan dan kondisi kerja dalam lingkungan kerja suatu perusahaan.

  Dalam bidang Industri dan Organisasi khususnya dalam lingkungan kerja perusahaan, masih banyak tingkat kondisi kerja yang tidak sesuai dengan harpan yang dimiliki karyawan dalam sebuah perusahan. Sehingga, menimbulkan permasalahan baru dan permasalahan tersebut memberikan dampak pada tujuan perusahaan.
   Bukan hanya permasalahan kondisi kerja namun permasalahan dalam keselamatan kerja dan keserasian antara manusia dengan pekerjannya serta kemampuan dan batasan itu juga sering di abaikan akhirnya memperburuk keadaan dalam perusahaan. Pengetahuan tentang kondisi kerja dan ergonomi sangat di perlukan dalam membentuk kondisi kerja yang baik.

PSIKOLOGI KEREKAYASAAN
   Psikologi kerekayasaan (Engineering Psychology) adalah proses interaksi manusia dengan lingkungan kerjanya yang memberikan pengaruh timbal balik dari berbagai kondisi kerja dengan tenaga kerjanya, rancangan perkerjaan dan rancangan ruang kerja yang disesuaikan dengan keterampilan dan keterbatasan manusia atau tenaga kerja. Istilah lain yang berkaitan artinya dengan psikologi kerekayasaan adalah kerekayasaan faktor-faktor manusia (human factors engineering), kerekayasaan manusia (human engineering), biomekanika (biomechanics), ergonomika (ergonomics), psikoteknologi, psikologi eksperimen terapan (Chapanis 1976).

Psikologi kerekayasaan berkaitan dengan :
1. Manajemen Ilmiah.
     Menurut Frederick W. Taylor, yang menekankan efisiensi dalam melakukan tugas pekerjaan, yang membuat berbagai macam peralatan yang disesuaikan dengan bentuk dan berfungsinya anggota badan merupakan pendahulu dari psikologi kerekayasaan.

2. Analisis Waktu dan Gerak.
     Menurut Gilberth dengan therblig-nya (simbol-simbol dari berbagai macam gerak yang diciptakan dalam rangka kajian atau analisis waktu dan gerak (time emotion analysis). Melalui analisis waktu dan gerakGliberth dan rekan-rekannya sampai pada penyederhanaan kerja dan pembakuan kerja (work simplification and work standardization).

3. Kondisi Kerja.
Penelitian lain yang merupakan pendahulu psikologi kerekayasaan adalah penelitian eksperimental yang dilakukan tentang lingkungan kerja fisik.Penelitian di Howthorne, dekat Chicago (Amerika Serikat), yang dilakukan oleh para ilmuan dari Universitas Harvard di pabrik yang besar dan Western Electric Company bertujuan untuk mengetahui dampak dari cahaya penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil-hasil penelitian ditemukan bahwa produktivitas bukan hanya merupakan gejala keteknikan saja, tapi juga merupakan gejala sosial.

KONDISI KERJA
     Kondisi lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja tugas dalam banyak hal. Lingkungan dapat memiliki pengaruh positif atau pengaruh negatif terhadap motivasi karyawan yang mengarah pada peningkatan atau penurunan kinerja. Demikian pula, lingkungan dapat memfasilitasi kinerja dengan memudahkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan atau dapat berisi hambatan yang mengganggu kinerja. Sebuah studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan menggunakan headset dapat meningkatkan kinerja tugas karyawan, sehingga dapat mengurangi ketegangan saat berkerja. Kondisi kerja meliputi :
1. Kondisi Fisik Kerja
    Lingkungan kerja fisik mencakup banyak hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja. Di samping masalah parkir, lokasi, ruang kantor, masalah rancangan ruang kerja di teliti juga secara luas tentang faktor-faktor yang spesifik, antara lain :
- Iluminasi (Penerangan)
  Faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi adalah kadar (intensity) cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan. Untuk pekerjaan tertentu diperlukan kadar cahaya tertentu sebagai penerangan, Pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kejelian mata.
- Warna
  Erat kaitannya dengan iluminasi adalah penggunaan warna pada ruangan dan peralatan kerja. Banyak orang memberikan makna yang tinggi kepada penggunaan warna atau kombinasi warna yang tepat untuk ruangan-ruangan, di kantor dan di pabrik.
- Bising (Noise)
  Burrows dalam McCormisk (1970) berpendapat bahwa bunyi atau suara yang tidak diinginkan adalah bunyi yang tidak memiliki hubungan informasi dengan tugas atau aktivitas yang dilaksanakan.
- Musik dalam berkerja
  Sebagaimana dengan warna, banyak yang berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawannya.
2. Kondisi Lama Waktu Kerja
a. Jam Kerja
   Jumlah jam kerja dalam seminggu di Indonesia biasanya 40 jam. Ada organisasi atau perusahaan membagi 40 jam kerja dalam enam hari kerja, ada juga yang membaginya ke dalam lima hari kerja (berkerja setiap 8 jam, setiap hari kerja)
b. Kerja Paro Waktu Tetap
   Tampak adanya kecenderungan dari tenaga kerja, yang makin lama makin meningkat untuk berkerja sebagai kerja paro waktu tetap.

     Salah satu contoh nyata dari penemuan ergonomi adalah pada produk handphone atau smartphone. Beberapa tahun lalu, sebagian dari kita akrab dengan handphone dengan keypad tuts dimana dalam satu tombol memiliki beberapa opsi karakter. Selang beberapa waktu, muncul ponsel dengan keypad qwerty yang memudahkan kita dalam mengetik. Keypad dengan model qwerty ini sedikit banyak membuat produktivitas kita meningkat dalam beberapa hal terutama dalam mengetik SMS.






Sumber :
-Catatan Kuliah
-Spector, Paul. E. (2012). Industrial and Oganizational Psychology : Research and Practice  ( 6th ed). Department of Psychology University of South Florida : Paul E. Spector
-Schmitt, Neal. W. & Highhouse, Scott. (2013). Handbook of Psychology : Industrial and Organizational Psychology ( 2nd ed). Canada : John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey
-https://tegarseptyan.wordpress.com/2013/03/11/ergonomi-dan-kemudahan-hidup/